Luangkan Waktu untuk baca Qur’an

Luangkan Waktu untuk baca Qur’an – Saat Merasa Tak Punya Waktu untuk Al-Quran

Diambil dari kisah salah satu seseorang dengan kisah yang menarik dan insya allah bisa kita ambil pesan baik hikmah nya.

“Saya menghafal saat umur 40 tahun, anak saya lima, sambil bekerja, dan harus mengurusi urusan domestik rumah tangga. Mulai dari masak, ngepel, nyuci, dan lain-lain.” Ucap seorang ustazah yang kini sudah berumur 50 tahun.

“Tapi sibuk bersama Al-Quran, adalah kesibukan yang sangat indah. Dikit-dikit saya jadi pegang Al-Quran. Abis nyuci ngafal, sambil masak ngulang-ngulang hafalan, abis ngepel ngafal.. sampai-sampai anak saya juga ikutan ngafal Al-Quran.” Kenangnya saat ia berjuang dahulu.

Keberkahan ternyata tak hanya hadir untuk waktunya, tapi juga keluarganya “Alhamdulillah, Allah karuniakan nikmat yang sangat indah. Dari niat saya menghafalkan Al-Quran, dua anak saya ikutan selesai juga hafalannya, tiga lainnya sedang menghafalkan Al-Quran. Bahkan, anak saya yang masih SD minta sekolah di pesantren agar bisa fokus menghafalkan Al-Quran,”

Dilanjutkan seorang peserta berumur 50 tahun. Dengan wajah yang sudah berkeriput, dan suara serak, “Duh, masa Allah kasih neuron-neuron di otak, ga bisa saya gunain untuk ngafalin Quran… Saya tes IQ, hasilnya masih bagus. Masa bisa sekolah tinggi, tapi gak bisa ngafalin Al-Quran. Malu lah sama Allah…” ungkapnya sambil tertawa getir.

“Sebenernya kalo inget umur sih malu. Tapi kata ustazah Masyitoh, yang menghentikan kita menghafal Quran kan hanya kalau kita wafat. Yah.. selagi masih Allah kasih waktu, pengen banget bisa selesain hafalan Al-Quran.” lanjutnya.

Dan begitulah, sambung-menyambung peserta yang lain juga menceritakan kisah perjuangannya menghafal Al-Quran. Ada yang sambil mengurus balita, sambil bekerja, sedang kuliah S1, S2, sampai S3. Ada yang sudah rampung 30 juz, ada yang baru hafal surat-surat pendek. Indah sekali saling menguatkan dalam kebaikan.

Satu pelajaran berharga yang kutemukan: sekali kita beralasan untuk tak membersamai Al-Quran, maka selamanya kita tak akan mampu membersamai Al-Quran.

Kalau kita bisa menjadikan alasan kuliah untuk tak bersama Al-Quran, “Duh, lagi banyak tugas nih!”, maka ke depan akan selalu ada alasan lainnya. Kerja? nikah? punya anak? urusan rumah tangga? udah tua? terus aja sampe habis waktu di dunia.

Lalu kita baru menyadari, tak ada sama sekali Al-Quran yang membersamai hati kita. Tak ada Al-Quran yang akan menerangi kuburan kita. Tak ada Al-Quran yang akan menjadi pembela kita di persidangan hari akhir…

“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” sampai empat kali Allah ulang dalam surat Al-Qamar.

Maka, bertekad dan berjuanglah! Semoga bagaimana pun ujian hidup kita, akan selalu ada 1001 alasan untuk terus membersamai Al-Quran.

# Luangkan Waktu untuk baca Quran # cinta lewat cerita

Baca Juga: Manfaatkanlah Waktu Muda mu

Di Pesantren Khairunnas Santri akan difokuskan untuk menghafal Al-Quran dengan metode pembelajaran yang sudah banyak melahirkan Hafidz/ Hafidzah. Santri juga akan belajar dengan kegiatan kegiatan yang interaktif yang membantu Ananda untuk berfikir kreatif dan inovatif. Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat. SD Unggulan Surabaya, SMP Unggulan Malang Tuban Madiun, SMA Terbaik dan Unggulan Surabaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Zakat Tabungan yang Benar

Sedekah Jumat